Kamis, 11 Mei 2017

AGROKLIMATOLOGI



RESUME AGRICULTURE JOURNAL
PENGARUH FENOMENA EL-NINO 1997 DAN LA-NINA 1999 TERHADAP CURAH HUJAN DI BIAK
THE EFFECT OF 1997 EL-NINO AND 1999 LA-NINA PHENOMENA ON RAINFALL IN BIAK

Pada kondisi El-Nino, suhu muka laut di Pasifik Ekuator Timur menjadi lebih panas daripada kondisi normalnya. Hal ini mengakibatkan konveksi banyak terjadi di daerah tersebut yang menyebabkan curah hujan meningkat. Banyaknya konveksi menyebabkan massa udara berkumpul ke wilayah Pasifik ekuator timur, termasuk massa udara dari Indonesia sehingga wilayah Indonesia curah hujannya berkurang dan di beberapa wilayah mengalami kekeringan. Coelho dan Goddard menyatakan bahwa El-Nino memainkan peran yang sangat besar terhadap kekeringan di daerah tropis.
Secara sederhana dapat dijelaskan korelasi antara fenomena El-Nino dengan jumlah awan yakni pada saat musim kemarau, pertumbuhan awan menjadi lebih sedikit karena angin yang bertiup pada musim kemarau di Indonesia berasal dari benua Australia yang sifatnya kering. Jika anginnya kering, maka uap air yang dibawa oleh angin menjadi lebih sedikit sehingga pertumbuhan awan juga semakin sedikit.
Pada saat kondisi La-Nina, suhu muka laut di Pasifik Ekuator Timur lebih rendah daripada kondisi normalnya. Sedangkan suhu muka laut di wilayah Indonesia menjadi lebih hangat. Sehingga terjadi banyak konveksi dan mengakibatkan massa udara berkumpul di wilayah Indonesia, termasuk massa udara dari Pasifik Ekuator Timur. Hal tersebut menunjang pembentukan awan dan hujan. Sehingga fenomena La-Nina sering mengakibatkan curah hujan jauh di atas normal yang bisa menimbulkan banjir dan tanah longsor, bahkan sering diikuti angin kencang. Dapat dikatakan sirkulasi saat kejadian La-Nina ini sama seperti sirkulasi saat normal hanya saja angin pasat timur menjadi lebih kuat dari biasanya yang mengakibatkan konvergensi lebih kuat dan menghasilkan hujan yang lebih besar dari biasanya.
Jika dijelaskan secara lebih detail dan dikaitkan dengan unsur awan, maka terdapat sebuah korelasi antara musim penghujan maupun La-Nina dengan jumlah awan yang berada di bumi. Pada saat musim penghujan, suhu permukaan laut di Indonesia menjadi lebih hangat. Sehingga terjadi banyak konveksi (penguapan) dan mengakibatkan massa udara berkumpul di wilayah Indonesia. Akibat banyaknya penguapan tersebut, maka massa/ jumlah awan yang berada di udara menjadi bertambah. Ketika massa awan telah mencapai titik jenuh, maka uap air akan turun sebagai hujan. Bahkan hujan yang turun dapat melebihi batas normal (La-Nina) karena banyaknya massa uap air yang terkandung di awan.
Secara umum El-Nino mengurangi curah hujan dan La-Nina meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia tetapi intensitasnya bervariasi tergantung lokasi geografi dan kondisi lokal. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis melakukan kajian tentang pengaruh El-Nino tahun 1997 dan La-Nina tahun 1999 terhadap curah hujan di Biak. Penulis mengambil fenomena El-Nino tahun 1997 karena tergolong El-Nino kuat yang dampaknya terhadap wilayah Indonesia sangat terasa. Sementara diambil juga fenomena La-Nina 1999 untuk menjadi perbandingan kondisi saat terjadinya fenomena El-Nino dengan saat terjadinya La-Nina.
Pada tahun El-Nino 1997, curah hujan diatas normal hanya terjadi pada bulan Januari dan Juli. Selama 10 bulan lainnya, curah hujan berada dibawah normalnya. Pengurangan jumlah curah hujan paling besar terjadi pada bulan Agustus (- 215 mm) dan pengurangan paling rendah terjadi pada bulan September (-10 mm). Pada tahun La-Nina 1999, curah hujan selama 4 bulan (Januari, Mei, Juni dan Juli) di Biak di bawah normal dan selama 8 bulan lainya berada di atas normal dengan tambahan curah hujan relatif tidak signifikan. Analisis perbandingan anomali curah hujan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Osilasi Selatan mempunyai peran yang lebih dominan terhadap variasi penyimpangan curah hujan di Biak pada saat El-Nino maupun La-Nina. Hal ini ditunjukkan oleh adanya hujan di atas normal pada bulan Juli 1997 dan adanya hujan di bawah normal pada bulan Mei, Juni, dan Juli 1999.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar